Switchfoot - Only Hope
 
There's a song that's inside of my soul
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake and in the infinite cold
But You sing to me over and over and
Over again

So I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

Sing to me of the song of the stars of Your galaxy
Dancing and laughing and laughing again
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that You have
For me over again
 
And I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

I give You my apathy
I'm giving You all of me
I want Your symphony
Singing in all that I am
At the top of my lungs I'm giving it back

So I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

---

Lagu ini adalah salah satu lagu andalan yang bisa membuat perasaan saya lebih tenang. Ketika dilanda perasan yang campur aduk : sedih, panik, merasa gagal, marah pada diri sendiri, dan menyesal jadi satu, sering kali saya menangis sendirian di kamar, di atas kasur, dengan suara yang saya redam sebisa mungkin. Manusia memang butuh menangis once in a while, menangis membantu kita untuk merasa lega. Saya tidak malu untuk menangis. Selama saya sendirian.

Setelah beberapa saat menangis dan meraung-raung tanpa suara karena sakit yang terasa di dada, ada keinginan untuk menenangkan diri. Atau ya sebenarnya sudah merasa lebih tenang setelah itu. Saya mencari lagu ini dan mendengarkannya dengan seksama.

Saya tipe penyuka lirik lagu. Kalau musiknya udah bagus, lagunya akan 1000 kali lipat lebih bagus jika liriknya juga bagus. Lagu Only Hope dari Switchfoot ini adalah lagu yang musik dan liriknya pas banget di saya. Kalau kata orang, ngena. Mak jleb.

Lirik lagu ini bercerita tentang hubungan manusia dengan Tuhan, di mana Tuhan selalu berada di dalam dirinya, menjadi bagian dari hidup dan dirinya. Saat berada di dalam situasi yang dingin, menyesakkan, Tuhan selalu berada di sana dan tidak pernah beranjak, dan berdoa adalah cara untuk berkomunikasi dengan-Nya. Saat rasanya nggak bisa apa-apa dan hanya bisa berharap kepada Tuhan, selama kita percaya, Tuhan selalu di sana.

Ini lirik favorit saya :

When it feels like my dreams are so far        
Sing to me of the plans that You have for me over again                                    

Yang kira-kira artinya :

Saat mimpi-mimpiku terasa sangat jauh
Nyanyikan kepadaku rencana yang Kau punya untukku, lagi dan lagi

Cocok lah sama yang lagi kacau pikiran lalu berpasrah. Hehehe

Kalau dengerin lagu ini, saya sarankan pakai headphone atau headset, biar musiknya terdengar lebih rinci. Alunan petikan gitar dan musik perkusi lainnya bisa dicermati lebih jelas dari awal. Alat musik geseknya, semacam violin dan bass dan teman-temannya itu bakal lebih terdengar lebih jelas. Ada alunan piano juga di sini, tapi nggak dominan, nggak kayak Only Hope versinya Mandy Moore. Coba sesekali denger lagu ini tanpa memperdulikan liriknya, dengerin musik yang jadi latar. Musiknya damai~

Oh ya, bedanya versi Switchfoot sama Mandy Moore ada di musiknya, sama-sama bagus sih menurut saya, cuma saya lebih suka versi Switchfoot. Ada liriknya yang berbeda juga, kalau di versinya Mandy Moore, lirik "I give you my apathy" jadi "I give you my destiny".

Ini lagu tahun 1999. Pertama kali denger mungkin waktu saya SD, versinya Mandy Moore, suka sama lagu ini dari SMP, terus jadi suka banget sama lagu ini karena denger versinya Switchfoot waktu SMA. Sampe sekarang.

Pernah denger lagu ini kan? Lagu ini terkenal banget karena jadi soundtracknya film A Walk To Remember, film yang diangkat dari novelnya Nicholas Sparks, dibintangi oleh Mandy Moore. Saya sih belum pernah nonton filmnya secara lengkap, pasti cuma separo-separo itu aja kalau diputer di tv. Kapan-kapan download ah.

Gimana? Suka juga kah kamu sama lagu ini?

Ini lagu yang selalu bisa bikin aku tenang, apa kamu ada daftar lagu yang efeknya sama? Kasih tahu di komentar ya, siapa tahu aku juga akan suka lagu yang kamu suka :)
Malam ini saya memakai celana piyama berwarna hijau garis-garis dan kaos Universitas Mercu Buana yang entah saya dapat dari mana. Di depan laptop, menggunakan headphone, menyetel serial tv yang tadi pagi saya unduh, My Mad Fat Diary season 3 episode 1.
Am I excited?


I-F*CKING-AM!


Eh. Maybe I shouldn't watch it in ramadhan. But. Can't help it.

Priscilla Ahn - Remember How I Broke Your Heart
 
It was a grey sky on a Monday
There was nothing more I could say so I called you from Ohio in a parking lot of a motel
I remember how you greeted me like you knew we were not meant to be on this phone call after two years of the fighting, of the mad tears

Remember how I broke your heart?

After all that we've been through, all the damages I bestowed on you,
all the jealousies you engraved in me
The end was near, it had to be
So I called you from Ohio in a parking lot of a motel to say nothing and yet everything
I remember I was trembling

Remember how I broke your heart?

Remember how I broke your heart?
 
Now I'm drinking to forget you, spending money, got a tattoo
Stayed a weekend up in Oregon, bought a plane ride to an island
But I stopped first in Toronto, met a man who almost let me go
Four years later he married me
I am happier than I dreamed I'd be

So you see I had to let you go in a phone call from Ohio filled with silence and apologies
Still I loved you as you loved me

Remember how I broke your heart?

----

Waktu saya nyetel lagu ini, kakak perempuan saya bilang, "Kok lagunya kayak sekarat gini sih?"

"...."

"...."

"Hati ini sedang sekarat, Mbak."

Nelongso

by on June 26, 2015
Priscilla Ahn - Remember How I Broke Your Heart   It was a grey sky on a Monday There was nothing more I could say so I called y...

Seandainya aku adalah Pinokio. Oke, mungkin aku akan membenci hidungku yang memanjang setiap kali aku berbohong karena tampilanku nggak akan elok, tapi setidaknya aku jadi berhati-hati saat mengatakan sesuatu. Setidaknya aku langsung mendapatkan ganjaran setiap kali aku berdusta sehingga aku lebih menghindarinya. Sama seperti kata 'janji' yang aku ucapkan tapi tidak aku tepati. Sama kan? Intinya berbohong.

Apapun, sebenarnya. Entah hidung memanjang seperti Pinokio, kepala yang tiba-tiba pusing, dengingan di telinga, pipi yang tiba-tiba gatal, atau tangis tiba-tiba yang tak terkendali.
 
Atau perasaan bersalah.

When you're so good at lying so that you don't even realize that you're only lying to yourself. You fool yourself, not others. And you feel only nothing because you've done it so many damned time before.
 
And you're just there, existing, somewhere on earth, with nothing to believe in and begging to God, screaming without voices, you want to feel guilty once again, you want to stop.

I wish I could stop.

I want to stop.
Tuhan mendengar doa kita, kalau kita percaya. Semoga Dia mengabulkannya pula.
Kalau kita bicara tentang keindahan, jawabnya selalu relatif. Itu masalah selera dan selera tidak bisa diperdebatkan. Man, itu satu-satunya hal yang saya ingat dari kelas Filsafat.



Di serial tv Orange is The New Black season 3, ada karakter baru yang cukup menonjol. Namanya Stella, diperankan oleh Ruby Rose. Ruby Rose ini adalah model dan aktor wanita asal Australia. Lihat video di bawah ini untuk tahu gimana penampakan Ruby Rose. Atau googling aja yang lebih gampang hehehe 


Menurut dashboard akun Tumblr saya, ada banyak cewek yang bilang mereka gay for Ruby Rose. Ada pula cowok gay yang mengaku tertarik sama Ruby Rose. Apa berarti mereka jadi straight? Eh, ini ada istilahnya. Kalau merasa tertarik secara seksual ke orang lain tanpa pandang jenis kelamin atau identitas gender, namanya pansexual. Itu kalau beneran ya, usahakan jangan menggunakan istilah sebagai bahan bercandaan. Kapan-kapan deh saya tulis tentang gender dan lain-lainnya.

Kembali lagi ke Ruby Rose.  I mean. Well. I can't blame them for saying such things, she's attractive.  
 
Itu menurut saya lho. Entah karena wajahnya yang emang cakep, atau gaya dandanannya, atau tatonya, atau kepercayaan diri yang terpancar dari auranya. She's attractive. AF. Walau saya nggak sampai having girl crush ke dia. Saya akui dia menarik.

Btw pada tahu AF itu apaan kan?

Anyway.

Saya masih lebih suka Natalie Dormer sih. Gara-gara dia nongol di video music nya Hozier yang Someone New. Saya suka penampilannya dia di sini, dandanannya dan juga aktingnya.

Girl crush!!

Oh iya, saya straight dan insyaallah bakal tetap straight seumur hidup. Menurut saya nggak ada salahnya sesama cewek ngatain satu sama lain bahwa mereka cantik atau cakep. Menarik hati. Membuai imajinasi.

Hussh. 

Hahahahahaha

Maaf ya, saya nulis campur-campur pake Bahasa Indonesia baku, nggak baku, dan Bahasa Inggris. But it's more like sorry-not-sorry, because this is my personal blog and I do what I want.

So.

Yeah.

Serial TV yang lagi saya tonton adalah Orange is The New Black (OITNB). Awalnya saya penasaran karena beberapa kali menemukan OITNB disebut-sebut di dunia maya, entah itu waktu saya youtube-an Conan O'Brien Show, atau di gif yang beredar di tumblr, atau malah disebut di serial tv lain. Saya baru nonton dari tahun lalu dan tahun ini udah tayang season ketiga. Kamu bisa lihat lebih lengkapnya di sini.

Tokoh utama dari serial ini adalah Piper Chapman, wanita berumur 30-an awal yang masuk penjara gara-gara dulu pernah membantu menyelundupkan uang hasil perdagangan narkoba yang dilakukan sama mantan pacarnya...yang juga cewek. Heads up aja sih, di serial ini banyak adegan lesbian love making jadi kalau nggak nyaman sama hal tersebut mungkin lebih baik nggak nonton. Atau tetep nonton, tapi pas bagian itu di-fast forward atau tutup mata dan di-mute bentar hahahaha.

Kalau kamu suka drama komedi dengan karakter wanita yang kuat, mungkin kamu bakal suka OITNB. Banyak karakter dengan berbagai latar belakang diperankan dengan apik oleh aktor-aktornya. Cerita-ceritanya menghibur, ada yang sedih, ada yang lucu, ada yang bikin terharu, ada yang konyol banget hanya karena gosip tentang ayam yang berkeliaran di lapangan penjara semua tahanan 'berperang' habis-habisan memperebutkan ayam yang bahkan belum diketahui pasti ada atau enggak.

Di serial ini tahanan-tahanan dan sipir-sipir penjara Litchfield punya ceritanya masing-masing. Adegan-adegan flashback memberi tahu penonton tentang alasan tahanan masuk penjara atau kejadian-kejadian di masa lalu mereka yang berhubungan dengan pandangan atau kepribadian mereka saat menghadapi kejadian di masa sekarang. Adegan-adegan flashback tersebutlah yang membuat penonton lebih memahami jalan pikiran karakter dan hal itu membuat perilaku karakter di saat sekarang menjadi lebih masuk akal.

---

Saat kita bertemu dengan orang yang berbeda dengan kita, kadang kita sudah memberi label-label dipikiran kita tentangnya tanpa sadar. Kadang kita juga nggak peduli kenapa orang-orang tersebut punya kesan pertama seperti itu, padahal belum tentu waktu kita ketemu sama dia di lain hari dia akan punya karakteristik yang sama. Kita cuma bisa bilang, "Wah, orangnya rese, malesin," dan udah, hari-hari berjalan seperti biasa sampai kenal lebih lama lalu muncul pikiran, "Ternyata orangnya asik juga ya"

Sebagian orang menampilkan 100% bagian dirinya yang terbaik setiap saat dan sebagian yang lain tidak. Setiap orang juga punya hari-hari buruk yang mereka lalui yang membuat mereka nggak 100%, bisa malah minus (-) 20% gara-gara dia lagi bete. Jadi kalau kita ketemu di saat-saat seperti itu salah siapa? Bukan salah siapa-siapa sih.

Itu baru kesan pertama. Belum tentang cerita hidup orang-orang yang kita nggak tahu sama sekali walaupun sudah kenal bertahun-tahun lamanya. Semua orang punya cerita yang nggak bisa dilihat dari sekedar pertemuan pertama atau bahkan tahun pertama bersama. Klise ya?


Pagi.

Hujan. Dingin. Bayangan. Pelukan.

Lalu tersenyum.

Mendekat. Menghangat. Kecupan. Kecupan. Senyum simpul. Kecupan.

Lalu terbangun.


Moooorning

by on June 20, 2015
Pagi. Hujan. Dingin. Bayangan. Pelukan. Lalu tersenyum. Mendekat. Menghangat. Kecupan. Kecupan. Senyum simpul. Kecupan. Lalu te...
No, this post is not about Milo Ventimiglia even though I really really want it to be hahaha


It feels surreal.

Dia di depanku, duduk dengan merapatkan kakinya, kedinginan. Aku tidak tahu pasti apa yang benar dan baik untuk dikatakan, tapi aku tidak bisa menahan senyumku. Aku bahkan melepaskan beberapa tawa kecil dan menggelengkan kepala. Bukan, aku bukan menertawai kisahnya. Hanya saja, aku masih belum bisa percaya.

Apa ini benar-benar terjadi? Kepadanya?

Dan dia memilihku untuk bercerita?

Aku merasa menjadi salah satu tokoh novel teenlit yang dulu sering aku baca. Fiktif, tapi bisa dibayangkan secara nyata. Seperti di antara dua dunia yang melebur dan aku berada di lapisan-lapisan warna-warni dan abu-abu yang kabur. Rasanya aneh dan lucu. Aku tidak bisa memutuskan apakah sendu atau senang yang mengisi dadaku. Rasanya kosong namun juga terasa meluap-luap. Membingungkan. Menggelitik.

Hey hey, ini bukan tentang aku.

Aku kembali menatapnya. Caranya bercerita sekarang lebih bebas, seperti dia yang biasanya, selalu ceria. Apa benar dia selalu ceria? Aku mengingat-ingat saat-saat kami bercakap. Iya, benar kok. Dia selalu ceria. Dia seperti buku yang terbuka, mudah dibaca. Tapi setelah mendengar apa yang ia katakan, aku kembali berpikir. Manusia menunjukkan sisi dari dirinya ke manusia lain sesuai seperti apa yang ia ingin tunjukkan. Apapun yang tidak ingin ia tunjukkan akan tersimpan rapat-rapat dan rapi di suatu tempat di dalam sana.

Aku menghela napas. Aku tersenyum. Ugh. Kenapa aku tidak bisa berhenti tersenyum?

Aku kembali mengenalnya. Aku tahu beberapa hal tentang dia sebelumnya, seperti aku tahu setiap kali kami bertemu selalu muncul perasaan ringan yang menjalar di tubuhku. Dia adalah seorang teman yang bisa membuatmu lupa tentang hal-hal sialan yang kamu alami sepanjang hari hanya dengan lima menit bertemu dengannya. Selalu ada tawa yang dipicu olehnya, yang lalu mengusir dan atau menyertai rutukan-rutukan yang kamu tujukan kepada dunia. Dia orang baik. Dia orang yang menyenangkan. Apapun yang telah dan akan ia katakan kepadaku tidak akan pernah mengubah fakta itu.

Dia bersandar di kursinya.

Binar-kah yang aku lihat di matanya atau aku hanya berhalusinasi? 

Aku bersandar di kursiku.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di seberang kursinya. Walau beberapa kali aku ingin melompat melewati meja dan memeluknya, tapi itu tidak aku lakukan. Habisnya, aku takut ia tidak nyaman aku sentuh dan aku tidak bisa mengatakan "Hey, apa kamu mau aku peluk?" tanpa terlihat creepy dan sok imut. Jadi. Ya. Tidak ada pelukan malam itu.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di seberang kursinya. Aku selalu ingin membuatnya merasakan apa yang aku rasakan ketika kami bertukar cerita dan tawa, tapi karena dia terlihat selalu ceria, aku tidak tahu bagaimana membuatnya lebih ceria lagi.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di sebarang kursinya. Karena kali ini, walaupun hanya sedikit, akulah yang membuat perasaannya lebih ringan.