AS - U
Yang dulu terpendam kini mendobrak keluar bersama air mata. Bukan mencari simpati, tapi meluapkan isi hati, walaupun aku merasa tercurangi. Baru sekarang? Harus sekarang? Di saat yang tidak tepat ini?
Lagi-lagi aku menyombongkan diri. Aku dulu marah. Berpikir untuk mengamuk dan melarikan diri. Aku tidak menutupinya. Aku berkata bahwa aku tidak suka. Berkata bahwa aku tidak berminat dan berniat. Berkata bahwa pilihan yang jatuh kepadaku adalah salah, terburu-buru, tanpa pertimbangan yang matang.
Lagi-lagi aku ingin menjadi pusat perhatian. Lihatlah aku sekarang. Apa kamu mendengar tangisanku? Apa mereka yang tidak tahu menjadi mengerti hanya dengan air matamu?
Kenapa kamu tidak mengatakan sesuatu kepada kami jauh hari?
Mengapa kamu berpura-pura kuat selama ini?
Lagi-lagi aku menganalisa. Kesalahanmu kesalahan kami juga. Walapun kamu bukan satu-satunya yang salah arah, tapi kepura-puraan mu membuatku marah.
dhit?
ReplyDeletelei?
ReplyDeleteI understand what (or whom) you wrote about :(
ReplyDeleteI actually feel the same like you :(
I just wonder...does the person know that I-or you- or WE- ever cried about the same thing?
It was really a wrong thing to do in the wrong time.
Iya, ada apa? Ini aku lagi marah sama seseorang -__-
ReplyDeleteI lose some respect to you-know-who :/