Sebelumnya mungkin ada yang komentar, kenapa sih saya suka banget ganti nama blog atau domain dan lain-lain. Hmmm kenapa ya? Hahaha, I don't know for sure. Saya pikir akan lebih mudah jika memulai sesuatu yang baru dibandingkan melanjutkan yang sudah ada. Makanya saya gonta-ganti sana-sini, nggak konsisten. Saya mudah bosan, sebenarnya. Pikiran saya suka loncat-loncat, kalau ada ide baru saya akan menggebu-gebu untuk membahasnya dan ide-ide seblumnya bisa terlupakan begitu saja.

Tapi saya pengen konsisten.

Saya pengen bisa rutin melakukan banyak hal. Dari bangun pagi, nulis skripsi, nge-blog, ngelanjutin proyek tulisan, sholat tepat waktu, tidur nggak kemalaman, dan istirahat yang nggak saya panjang-panjangkan sendiri. 

I feel funny, actually.

Semenjak SMA saya pengen banget dapet kebebasan mutlak. Tanya deh, sama teman bangku saya (Tyas, I miss you~), dia dulu pernah bilang kalau saya tuh pengen banget bebas berekspresi tapi saya nggak bisa. Kenapa nggak bisa? Hmmm, let see. Hormon. Ya, karena hormon, menurut saya. Masa-masa remaja saya dipenuhi dengan 'Kenapa aku nggak bisa kayak gitu? Kenapa orang lain nggak ngerti? Kenapa orang-orang pada ngeliat aku alim padahal aku emo? Emangnya jadi anak baik itu harus wadulan? Aku bisa kali, nakal sekali-kali, tapi bukan berarti aku harus nyontekin anak sekelas kan?' dan seterusnya. Saya yakin, semua remaja pasti pernah melewati masa-masa itu. Ada yang cepat pulih, ada yang terus-terusan di situ sampai umur kronologis nya melewati batas remaja (ehm).

Kalau saya dulu, bebas yang saya inginkan adalah bebas berekpresi. Terkait dengan gaya yang saya sukai namun saya disuruh untuk memakai jilbab sama Papa saya. Dulu, nggak banyak yang jual jilbab paris warna-warni, it's either putih polos jilbab anak sekolahan atau corak-corak agak norak yang dipakai ibu-ibu. Padahal, saya dulu suka gaya emo-gothic-rock n roll-tomboy-yo koyo ngono lah. Dulu juga masih jarang banget gaya-gayaan jilbab kayak sekarang. Saya dulu juga nggak begitu gaul fashion, yang bisa beli macam-macam baju yang ingin saya ekspresikan.

Sama lah, isunya. Jati diri, ekspresi diri, dan lain-lain.

Dan sekarang, saya pengen hidup yang teratur, jadi orang baik, dandan cantik seperti wanita seumuran saya, rapi, dan bermasa depan.


Yeah, right.

 Nggak gitu juga sih sebenarnya hahaha :D

Yang jelas, saya pengen lebih teratur aja, biar skripsi saya cepat kelar terus saya bisa cari kerja, cari kost-kostan, dan hidup mandiri kayak di TV-TV series barat gitu. Sayang banget di Indonesia apartemen itu jarang, banyaknya kost-kostan :p

Anyway.

Setelah menimbang dan mengukur, apakah saya membutuhkan dua blog untuk memisahkan antara tulisan kehidupan pribadi saya dan cerita-cerita kegalauan yang jadi karya fiksi, saya rasa nggak perlu ya. Jadi saya balik lagi ke sini aja. Ngelanjutin blog ini aja. Walaupun postingan lama saya revert to draft untuk saya update, jadi menghilang untuk sementara waktu di laman ini. 

Okay. That's all for the start.

Terima kasih sudah membaca :)