Why’s everyone getting hotter while I’m right here not getting any close to any kind of hotness that I thought I had back then, standing here with potato face and potato body and undeclared eternal love for potatoes.....yeah that’s why, it’s because I love potatoes.

-

Biasanya setiap ketemu sama kenalan, aku selalu punya perasaan takut nggak dikenali dan lebih memilih untuk cuek daripada menyapa. Tapi kalau aku yakin bahwa orang itu pernah menyadari eksistensiku di satu titik dalam hidupnya dan sebaliknya, aku selalu berusaha untuk menyapa. Setidaknya ketika aku sedang merasa percaya diri. Atau sedang pura-pura percaya diri.

Suatu pagi menjelang siang, aku bertemu dengan teman lama setelah sekian tahun nggak bertatap muka. Setelah liat-liatan selama sepersekian detik, kami sama-sama mengenali satu sama lain dan mulailah basa-basi sambil senyum-senyum senang. Aku sih, yang senyum-senyum senang, karena dia adalah salah seorang teman yang seumur hidup nggak akan pernah aku lupakan. Hahaha

Setelah bertukar kata nggak lebih dari semenit, dia pun pamit pergi karena tempat itu terlalu ramai dan dia memilih untuk datang lagi di lain waktu. Sesaat setelah itu, aku mbatin...

He does well. He seems that he successfully put himself together. And also, damn, he looks so fresh, sleek, and so f***ing good!

Lalu saya menatap diri saya sendiri dan muncullah pikiran berupa paragraf pertama dari tulisan ini.

Semua orang yang aku temui rasanya memiliki kabar yang baik. Entah secara fisik yang terlihat semakin kece atau prestasi-prestasi mereka yang tambah kece banget. Terus aku mikir.

Adakah kabar baik dariku yang bisa aku sampaikan ketika bertemu dengan kawan lama?

Sorot balik ke satu-dua tahun yang lalu...

Kondisiku waktu itu yang mungkin tidak seperti bayangan orang-orang tentangku empat tahun sebelumnya terasa seperti....aib. Ketika ditanya lagi sibuk apa atau bekerja di mana sekarang, saat menjawabnya selalu ada secuil perasaan bersalah yang diiringi hembusan nafas dalam. Apapun yang aku katakan, entah ‘alhamdulillah, baik’ atau ‘masih di sini aja’ atau ‘ya, lumayan, ada progres’ atau bahkan ‘hahahahaha’ dan atau-atau lainnya, sepotong beban itu selalu aku rasakan menekan pundakku, secara konstan berputar di dalam otak ku, menempel di dalam dadaku, bersarang tepat di atas jantungku.

Lalu sesuatu terjadi.

Menerima diri sendiri dan segala hal yang berkaitan dengan diri ternyata memang membutuhkan orang lain. Se-ngeyel-ngeyel nya kamu, bahwa kamu bilang kamu tidak butuh orang lain untuk ini, ada titik tertentu di mana kamu merasakan ringannya tubuhmu saat orang lain menyadari, berusaha memahami, dan/atau/lalu menerima diri kamu apa adanya.

Rasanya....bebas.

Rasanya semua memang baik-baik saja. Rasanya semua memang akan baik-baik saja, selamanya, apapun yang dihadapi nanti pasti akan dilewati dan berakhir baik-baik saja. Rasanya aku memang bisa melakukan apa saja kalau didasari kebulatan tekad. Rasanya aku memang mampu, tidak hanya diucapanku saja dan tidak hanya diucapan orang lain saja, tapi aku memang mampu.

Aku tidak yakin perasaan ini akan bertahan selamanya. Sekarang, ketika aku merasa hampir putus asa dan tidak bertenaga, aku lalu mengingat-ingatnya dan aku pun merasakan sengatan-sengatan kecil semangat yang membuatku terjaga dari kebosanan dan kemalasan. Kadang nggak mempan sih, tapi di kadang-kadang yang lain itu cukup membuatku semangat.

Selain itu, saat aku baca tulisan yang dulu aku tulis dan aku tujukan kepada diriku di masa kini maupun masa depan ternyata bisa bikin.........aaaakkk kata 'semangat' nggak cukup buat mendiskripsikannya! Semangat campur terharu campur geli campur takut tapi senang hahahahaa.

Dan kamu tahu, siapa orang-orang yang bisa membuatmu merasa berapa beban yang kamu rasakan benar-benar terangkat dari pundakmu barang sejenak? Siap-siap terkejut, karena kalau kamu seperti aku, orang yang kamu bilang tidak kamu anggap dekat dan kamu pikir tidak peduli dengan dirimu, bisa jadi adalah orang yang membuatmu merasa bahwa hidupmu penting dan patut diperjuangkan.

Orang-orang disekitar kita itu memang begitu. Kadang kita pikir mereka penting, kadang kita pikir mereka tidak. Kadang mereka memang penting, kadang mereka tidak.  Kadang kita pikir kita penting bagi mereka, tapi ternyata tidak. Kadang kita pikir kita tidak penting bagi mereka, tapi mungkin ternyata kita penting sekali bagi mereka.

Oke, yang terakhir tadi agak ngarep.

Aku sendiri kurang yakin tentang pikiran orang-orang di sekitarku, terutama keluarga dan teman-temanku, tentang aku. I can be very self concious, most of the times. Rasanya pengen meminjam mata mereka untuk melihat wujud dan perilakuku. Apa aku cukup begini? Apa aku sudah begitu? Mana yang lebih mereka sukai, aku yang begini atau aku yang begitu?

Sekarang aku putuskan untuk menerima saja apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang aku. Aku ingin menerima mereka juga dan tidak banyak tempat untuk menerima orang lain ketika kita belum menerima diri sendiri.

Jadi, ketika aku kembali ditanya kabar dan kesibukan apa yang aku miliki sekarang, jawaban yang aku lontarkan mungkin akan berbunyi sama dengan sebelum-sebelumnya, tapi kali ini, aku percaya bahwa jawabanku adalah usaha untuk menjadi jujur yang bertujuan menjawab pertanyaan semata, bukan untuk membandingkan hidupku dengan orang lain.

Itu sih.

Oh iya, sama aku harus mulai olah raga lagi biar badanku nggak kayak kentang begini.

Dan diet.

Aaaaaaaargh.

Potato? Potato.

by on September 12, 2015
Why’s everyone getting hotter while I’m right here not getting any close to any kind of hotness that I thought I had back then, standing h...
Acara Padakacarma yang bertajuk Pak Polisi Blog resmi selesai pada hari Kamis (16/07), bertepatan dengan hari terakhir puasa ramadhan pada tahun 2015. Berupa singkatan dari Padakacarma Poso-poso Nulisi Blog, Pak Polisi Blog diikuti oleh 30-an anggota Padakacarma dari berbagai angkatan. Peserta diwajibkan menulis dengan tema bebas dan mencantumkan tulisan di blog masing-masing setiap hari selama 30 hari penuh. Jika ada hari yang terlewati, peserta dikenai denda sebesar Rp 2.000,-/hari.

Oke.

Ada berapa kesalahan pada tulisan di atas? :))

---

Tulisan saya untuk acara Pak Polisi Blog ini macam-macam jenisnya, dari luapan hati yang (tumben-tumbennya) bisa saya rangkai dengan kata-kata, beberapa ulasan lagu favorit, tulisan yang tatabahasa nya campur-campur, sampai tulisan yang nggak memuaskan hati saya sendiri karena jadinya jelek, kurang nyambung, nggak ngalir, dan cenderung ngawur.

Oh iya, kalau boleh tanya dan mohon banget dijawab, kalian suka tulisan saya yang macam mana? Atau kalau mengacu ke salah satu tulisan yang spesifik, yang judulnya apa? Tulis di kolom komentar ya, saya mohon~ kalau jawab saya traktir permen Cup-A-Cup deh kalau ketemu :D

Kepuasan saya terhadap pelaksanaan Pak Polisi Blog ini saya nilai 65 dari 100. Saya kurang puas dengan tulisan-tulisan yang eksekusinya kurang indah. Tulisan saya yang macam-macam mungkin juga bikin bingung yang baca. Saya kurang konsisten...atau sebenarnya saya consistently inconsistent. *tiba-tiba nyanyi lagunya Hot Hot Heat, Middle of Nowhere*

Dengan berbagai macam tulisan yang ada di blog ini, saya pun sering bingung dengan penggunaan bahasa. Kalau tulisan macam ini, saya rasa lebih cocok dengan kata ganti orang pertama 'saya', tapi ada tipe tulisan yang saya rasa lebih cocok dengan kata ganti orang pertama 'aku' karena tulisan tersebut lebih intim bagi saya. Di suatu hari saya mikirin hal ini dan merasa bahwa saya harus mengambil pilihan untuk konsisten, di lain hari saya kayak, you know what, f*ck it, I write whatever feels right at the moment, who cares anyway.

Dulu sempat ikut acara Selapan Nulis yang diadakan Padakacarma juga, dilaksanakan selama 38 hari. Waktu itu sistem nya kalau hutang satu hari, berarti harus nge-post tulisan 2 = 1 untuk tulisan yang seharusnya di-post di hari tersebut dan 1 untuk denda karena nggak nge-post di hari tersebut. Karena denda yang bersifat mengkali-lipatkan tulisan, maka saya malah lebih rajin untuk nulis hahahaha. Ya walaupun tulisan saya juga nggak semua bermutu sih, tapi rasanya lebih puas karena cuma bolong dua hari dan langsung saya bayar hutang tulisannya.

Selapan Nulis maupun Pak Polisi Blog, keduanya sangat menyenangkan! Senang rasanya terlibat dengan sesuatu yang kreatif bersama teman-teman. Padakacarma kalau ada acara macam ini lagi, just count me in! Nggak perlu tanya, saya pasti ikut :D

Pak Polisi Blog sudah selesai~!

Sampai jumpa di acara tulis menulis selanjutnya!

Padakacarma hogya~!

Padakacarma, one big family with a big big heart.

Pak Polisi Blog : Tamat

by on July 16, 2015
Acara Padakacarma yang bertajuk Pak Polisi Blog resmi selesai pada hari Kamis (16/07), bertepatan dengan hari terakhir puasa ramadhan pada...
Saya lagi baca fanfiction keren. Sungguh. Ini fancfiction Dramione terkeren yang pernah saya baca. Alurnya enak, tulisannya enak dibaca, nggak out of character (OOC), perkembangan karakternya kelihatan tanpa mengubah dasar karakternya, banyak kalimat bagus yang bisa dikutip, aaaaargh pokoknya saya pas baca bisa memekik kegirangan sendiri saking terpesonanya, pokoknya deg-degan terus pas baca. Keren lah pokoknya. Banget.


Taken from here. 

Judulnya Isolation. Nama pena pengarangya Bex-chan.

Sekarang tinggal dua bab lagi dan saya selesai baca. Sebenarnya hari ini kalau saya niat dan tempo baca nya kayak kemarin atau kemarinnya lagi, sudah bisa selesai.

Tapi.

Saya mengalami hal yang mungkin kamu alami juga saat tahu kalau bahan bacaanmu sebentar lagi selesai. Antara penasaran sama lanjutan ceritanya dan nggak rela dan nggak siap kalau ceritanya berakhir.

Huuft.

Besok kalau saya sudah selesai, saya mau post tentang Dramione dan fanfics yang pernah saya baca.

Monggo kalau mau ikutan baca juga, tapi ini bacaan dewasa ya. Ada adegan dewasa dan bahasa kasar. Kalau belum cukup umur bisalah adegan dewasanya di skip, jangan dibaca bagian ituhahaha.

Oke.

I'm ready now.

 Saya tak fangirling dulu ya.

Deg-degan

by on July 14, 2015
Saya lagi baca fanfiction keren. Sungguh. Ini fancfiction Dramione terkeren yang pernah saya baca. Alurnya enak, tulisannya enak dibaca, n...

Greg Laswell - And Then You

How my thoughts they spin me 'round
And how my thoughts they let me down
And how my thoughts they spin me 'round
And how my thoughts they let me down

And how my dreams they spin me 'round
And how my dreams they let me down
And how my thoughts they spin me 'round
And how my thoughts they let me down

Then there's you
Then there's you
Then there's you
Then there's you

And how my love it spins me 'round
And how my love it's let me down
And how my thoughts they spin me 'round
And how my thoughts they let me down

Then there's you
Then there's you
Then there's you
Then there's you

You know I know the tune well
I've written it on myself if you can't tell
With a melody that climbs and then falls, then falls, then falls
Without you, without you

How my days they spin me 'round
And how today it sets me down
And how my days they spin me 'round
And how today it sets me down

Alongside you
 
Alongside you
 
Alongside you

---

Lagu ini adalah lagu kedua yang dikatain sama kakak perempuan saya sebagai lagu 'kayak mau mati', setelah lagu Remember How I Broke Your Heart nya Priscila Ahn yang saya tulis beberapa waktu lalu. Kalau kata saya sih, lagu nelongso. Lagu melankolis.

Lagu ini keluar di tahun 2008, tapi saya baru denger di tahun ini. Atau tahun kemarin. Saya tahu lagu ini waktu iseng googling tentang Dramione.

Eh, apa sih Dramione itu?

Besok ya, saya tulis khusus tentang pasangan fiksional yang sedang saya gemari tersebut :))

Ini video yang dibuat oleh salah seorang fans Harry Potter tentang pasangan Dramione berlatar lagu dari Greg Laswell. Di video ini ada bagian lagu yang dipotong, jadi kalau mau denger yang lengkap, lewat video yang di atas aja.

 
 
Setelah liat video itu, saya penasaran sama lagunya dan mulailah saya mengunduh album Greg Laswell. Ternyata yang saya unduh itu versi remake, versi piano-nya gitu. Lumayan juga menurut saya, tapi saya lebih suka versi awalnya.
Ini versi remake nya.


Menurut wikipedia, lagu ini udah mengisi beberapa serial tv, di antaranya Arrow, Castle, Grey's Anatomy, True Blood, dan yang lain cek sendiri ya hehe.

Yang saya suka dari lagu ini adalah...semuanya. Mulai dari petikan gitar di awal lagu, suara dari Greg Laswell, waktu alunan pelan drum-nya masuk bareng dentingan piano yang simpel juga terdengar syahdu sekali. Coba dengerin ya? Bener ya?

Bagian musik yang paling saya suka : waktu alunan drum nya masuk sama bagian akhir! Suka banget lah hehe

Bagian lirik yang paling saya suka :

And how my dreams they spin me 'round
And how my dreams they let me down
And how my thoughts they spin me 'round
And how my thoughts they let me down

Then there's you
Bagian tersebut ngena di sana karena bicara tentang mimpi-mimpi yang membuat...apa ya, pusing? Bingung? Kacau pikiran? Mimpi-mimpi tersebut membuat kecewa karena mungkin belum bisa diraih atau masih terlalu jauh atau usaha yang dilakukan terasa belum penuh dan belum sempurna. Itu kebawa ke pikiran. Pikiran macem-macem bermunculan dan itu juga membuat galau, kesal, nggak tahu kudu piye.
Tapi terus...
Terus ada kamu.

Nah kamu di sini maksudnya bisa macem-macem sih. Kalau niatnya si Greg Laswell mungkin tentang orang yang dicintai itu tadi. Bisa jadi pasangan, bisa jadi keluarga. Bisa jadi kucing peliharaan, bisa jadi internet (ini pengalaman barusan 7 jam tanpa listrik padahal lagi pengen internet-an hahaha), bisa jadi kasur setelah seharian capek ngapa-ngapain. Bisa jadi apa aja yang bikin kita bahagia lagi setelah hari buruk yang kita alami.

Bisa jadi Tuhan juga sebenarnya.

Jadi kira-kira lagu ini bercerita tentang bagaimana buruknya pikiran diri sendiri, ketidak-beruntungan yang dialami, dan buruknya hari yang dijalani tetap akan berakhir dan terlupakan ketika kita pulang atau bertemu ke/dengan orang yang kita cintai.
Kalau saya pengen denger lagu ini berarti saya lagi galau. Enakan denger lagu ini pas sedih dan banyak pikiran. Walaupun efek lagu ini di saya nggak menenangkan seperti Only Hope dari Switchfoot, efek dengerin ini malah bikin makin meresapi kegalauan hahahaha, tapi tetep asik sih, karena apapun emosi saya, kalau terus ndengerin musik, itu selalu membantu. Entah itu meluapkan emosi, membuat tenang, menyalurkan amarah, atau lain-lain.

Ah, udah dulu ngocehnya. Coba dengerin ya, guys~ siapa tahu kepincut. Saya seneng banget kalau kamu suka lagu yang juga saya suka. Rasanya kayak kita tuh sehati gitu. Hahahaha

Nelongso (part 2)

by on July 13, 2015
Greg Laswell - And Then You How my thoughts they spin me 'round And how my thoughts they let me down And how my thoughts th...
Entah kenapa lagunya Sam Smith yang Leave Your Lover lagi terngiang-ngiang di telingaku beberapa hari belakangan.


Enggak ding. Dusta. Aku tahu jelas kenapa.


*sigh*

Selain musiknya yang mendayu-ndayu indah dan nggak bikin kepalaku tambah pusing, suaranya Sam Smith terdengar merdu dan menenangkan hati. Lagu ini simpel dan nggak bosan aku ulang-ulang terus. Liriknya juga agak-agak miriplah sama pengalamanku.

Mirip.

Agak-agak mirip.

Agak.


Sam Smith - Leave Your Lover
 
I don't have much to give,but I don't care for gold
What use is money,when you need someone to hold
Don't have direction I'm just rolling down this road
Waiting for you to bring me in from out the cold

You'll never know the endless nights, the rhyming of the rain,
Or how it feels to fall behind and watch you call his name

Pack up and leave everything,don't you see what I can bring
Can't keep this beating heart at bay
Set my midnight terror free, I will give you all of me - just
leave your lover, leave him for me

We sit in bars and raise our drinks to growing old
Oh I'm in love with you and you will never know
but if I can't have you I'll walk this life alone
Spare you the rising storms and let the rivers flow
 
You'll never know the endless nights, the rhyming of the rain
Or how it feels to fall behind and watch you call his name

Pack up and leave everything, don't you see what I can bring
Can't keep this beating heart at bay
Set my midnight terror free, I will give you all of me-just
 
Leave your lover, leave him for me

Leave your lover, leave him for me

---

Untuk kamu,
Cintaku kepadamu nggak sedalam cinta Sam Smith di lagu ini. Walaupun aku tidak bisa memilikimu, insyaallah sih, aku akan menemukan orang lain yang cukup mencintaiku untuk tetap berjalan di sampingku apapun yang sedang aku hadapi, dan sebaliknya. Aku pun berharap dengan sangat kamu akan menemukan orang yang mencintaimu dan menerimamu apa adanya.

Cintaku kepadamu (semoga saja) adalah cinta platonik. Sesama teman juga saling mencintai kan? Ya, semacam itulah kira-kira.

Jadi. Tenang saja. Aku nggak berharap apa-apa selain itu.

Dengan kata lain, aku cuma lebay kok ini hahahaha

Untuk Kamu (EAAA)

by on July 12, 2015
Entah kenapa lagunya Sam Smith yang Leave Your Lover lagi terngiang-ngiang di telingaku beberapa hari belakangan. Enggak ding. Dusta...
Hari ini aku sakit. Demam. Pilek. Flu. Kayaknya gara-gara pulang malam dalam dua hari berturut-turut dan kekurangan vitamin.

Begitulah.

Sekarang kepalaku pusing, hidungku meler, dan seluruh badan sakit semua. Meriang. Ini aku paksakan nulis karena ya ampun, aku udah hutang banyak banget sama #pakpolisiblog. Sembilan hari coba. Damn. Padahal dulu berniat memperbolehkan diri sendiri untuk bolong lima hari saja. Tapi ada daya. Ya sudah.

Seperti biasa, walaupun aku sakit kadang aku merasa aku nggak kelihatan kayak orang sakit. Mungkin karena aku memang nggak kelihatan sakit-sakit banget ya. Atau mungkin aku jarang sakit jadi kayak pada nggak percaya gitu kalau aku sakit.

Aku ingat sekitar tiga atau empat tahun yang lalu, aku sakit gejala demam berdarah. Kejadiannya di bulan ramadhan juga. Hari pertama puasa dan aku kedinginan dan lemas, lemas banget sampe berdiri aja nggak kuat.

Melihat aku kayak gitu, Mama bilang, "Biar nggak lemes, sini bantu-bantu ngapa-ngapain, nyiapin buka. Bergerak gitu, biar nggak kerasa laper", ya kurang lebih kayak gitu. Aku udah pasang tampang melas dan bilang kalau aku nggak pernah ngerasa selemas itu pas puasa, tapi aku gagal meyakinkan keluarga kalau aku lagi sakit.

Ah, jadi inget komik Chibi Maruko-chan pas pengarangnya sakit usus buntu tapi keluarganya nggak percaya kalau dia sakit :))

Nah, hari kedua badanku lemas ditambah mual-mual. Nggak enak banget. Aku lupa gimana kejadian pastinya, entah di hari kedua atau ketiga aku baru periksa ke dokter di GMC, ke laboratorium buat cek darah, terus periksa ke rumah sakit JIH.

Waktu itu karena kartu GMC ku nggak ada fotonya, aku dianter buat foto dulu di studio foto. BAYANGKAN. Tapi karena di studio foto banyak antri, akhirnya nggak jadi. Hal-hal ribet itu terjadi karena...yah, sudahlah, nggak usah diungkit lagi.

Hal yang paling menyiksa pada waktu itu adalah waktu nunggu hasil cek darah. Mual-mual nya nggak bisa ditahan, badan sakit semua, di ruang tunggu nggak bisa tiduran, berkali-kali ganti posisi duduk tapi nggak nyaman semua, wah, pokoknya rasanya nelongso.

Arnindhita Lei = lebay.

Setelah cek darah dan periksa di JIH, ternyata gejalaku nggak parah-parah banget, jadi nggak perlu rawat inap. Padahal aku pengen rawat inap sih, soalnya belum pernah hahahaha. Karena aku nggak rawat inap, setiap dua hari sekali harus ke JIH buat cek darah dan aku dikasih obat buat diminum di rumah. Tahun itu aku hutang puasa sekitar 15 hari, atau 17 gitu, kalau nggak salah.

Hari ini aku sakit lagi dan terpaksa batal puasa karena harus minum obat turun panas.

Tadi sih jam 11-an udah berniat untuk batal puasa karena nggak bisa nahan haus. Tapi Mama dan kakak nyuruh untuk tidur dulu aja, siapa tahu ntar bangun-bangun udah buka. Ya sudah, aku tidur lagi. Sekitar jam 12 siang. Mama masuk kamar buat ambil ipad dan megang kepalaku.

"Hoh, dek, makan terus minum parasetamol sana! Badanmu panas," katanya.

Aku langsung bangun dan makan dengan lahap hahahaha 

Haaah, semoga besok aku udah sembuh. Sekarang badanku udah nggak sepanas tadi siang, walau masih pilek, pusing, dan sekali lagi, badanku kerasa sakit semua.

Take care, guys! Jangan sampe sakit kayak aku ya. Kalau pulang buka bersama jangan malem-malem dan jangan lupa pake jaket biar nggak kena angin malam~

Tepar

by on July 11, 2015
Hari ini aku sakit. Demam. Pilek. Flu. Kayaknya gara-gara pulang malam dalam dua hari berturut-turut dan kekurangan vitamin. Begitulah...
 
Oh how I want to kiss away your pain....

What I wish I said :
"Tell me that you don't love me anymore so I can let you go and move on."

What I really said :
"It's okay, we can still be friends. We can still hang out, share stories, and stuff. It's cool."

What happened after that :
Nothing.

What I feel :
*sigh*

What I learn :


Growing Apart

by on July 08, 2015
What I wish I said : "Tell me that you don't love me anymore so I can let you go and move on." What I really said : &qu...


Ini adalah satu momen saat kamu melihat seseorang dengan sekilas, mengalihkan padangan ke arah lain, lalu kembali menatapnya. Apa yang membuatmu kembali menatapnya?

Tertarik. Kamu tertarik kepadanya.

Aku sedang mengobrol seru dengan kedua temanku ketika lelaki itu masuk.  Ia datang bersama dengan seorang lelaki lain. Temannya? Kakaknya? Atau...pacarnya? Keduanya mengenakan pakaian yang setipe, dia mengenakan jaket berwarna hitam dan teman/kakak/please-don't-be-pacarnya mengenakan jaket denim berwarna biru muda, dengan kaos di dalamnya serta celana jeans. Tipikal pakaian lelaki muda yang sedang berjalan-jalan santai.

Tipikal pakaian yang kadang-kadang aku pakai.

Tapi kali ini aku tidak memakai pakaian seperti mereka. Aku mengenakan gaun berbahan kaos warna hitam yang aku lapisi dengan tank top berbahan katun warna putih dan hitam. Aku berpakaian secara cantik dan itu membuatku merasa cantik. Itu yang aku rasa, entah apa yang orang lain kata.

Kalau aku benar-benar cantik, apa dia akan menatapku balik?

Rambutnya yang gondrong dan bergelombang ia kucir sehingga bergelung dengan rapi di belakang kepalanya. Ia berkulit putih, kedua matanya berwarna gelap dan sedikit sipit. Keturunan orang Cina mungkin? Ah, sekarang aku tahu kenapa aku mengambil tatapan yang kedua ke arahnya.

Sekilas aku melihat mereka memesan makanan lalu duduk di belakang kami. Aku pun kembali melibatkan diri ke pembicaraan dengan kedua temanku.

Makanan kami telah habis namun obrolan mengenai boy band dari Korea tidak ada habisnya. Berkali-kali aku berdiri dan menuju meja di mana aku bisa mengisi kembali gelas kosong dengan teh secara gratis. Sesekali aku melirik ke arah meja lelaki tadi. Tidak terlihat secara jelas, aku hanya bisa melihat hitam rambutnya saja.

Saat kembali duduk di kursi, aku bertanya-tanya. Apa aku kurang kelihatan kalau aku menatapnya lekat-lekat? Atau malah aku terlalu terang-terangan menatapnya? Tau lah, ini Indonesia. Aku nggak bisa mengharapkan drama film romansa terjadi di kehidupanku saat ini. 

Aku teringat seorang teman yang pernah didatangi seorang lelaki tidak dikenal menanyakan nomor hp nya. Bukannya aku ingin sembarangan lelaki untuk meminta nomor hp ku, aku hanya ingin tahu rasanya saja. Bagaimana rasanya jadi orang cantik yang dikagumi sama orang yang baru saja ditemui?

Mungkin kalau aku lebih cantik, dia akan menatapku balik.

Sesaat setelah aku duduk dari mencuci tangan di wastafel di dekat meja kami, sosok lelaki tersebut berdiri di tempat yang sama denganku 30 detik yang lalu.

Ia mencuci tangannya.

Aku terus menatapnya.

Aku heran, tidak ada kata yang keluar dari kedua temanku tentang perilakuku yang tidak biasa ini. Apa aku kurang kelihatan kalau aku menatapnya lekat-lekat? Atau malah aku terlalu terang-terangan menatapnya?

Di dalam hati aku berharap sedetik saja dia melihat ke arahku. Sekilas saja. Please. Hadiri keberadaanku. Notice me, senpai~!

Di dalam hati, aku menepuk jidatku sendiri. Aku terkekeh dan menggeleng-gelengkan kepala. Man, aku mendes banget hari ini. Apa sih, yang aku harapkan? Aku menertawai perilakuku sendiri.

Dia tidak menatapku balik.

Jelas.
Dia tidak menatapku balik. Dia berlalu begitu saja, melangkah keluar dari restauran bersama teman/kakak/mungkin-aja-pacarnya dengan langkah santai.

Aku pun kembali melibatkan diri ke duniaku yang nyata, dunia tanpa mas-mas-berwajah-cina-berjaket-hitam-berambut-gondrong-berkucir-rapi yang telah menyita penuh perhatianku selama 20 menit.

He's just a random stranger who brightened up my day just a little bit and I'm just a girl who stared and hoped a little too much.

Staring At A Stranger

by on July 07, 2015
Ini adalah satu momen saat kamu melihat seseorang dengan sekilas, mengalihkan padangan ke arah lain, lalu kembali menatapnya. Apa y...

Strata - Stay Young
 
Nothing to lose is a path you can choose and it feels just right at the time
Then one day you awake with a fear you can't shake,
you're an actor forgetting your lines
 
You were a star when you started,
so bright eyed and ready but now you just can't seem to shine
Nothing to lose is a path that you choose and it feels just right at the time

But can you still remember your very first kiss
or the future you hoped for when we were still kids?
 
Stay young, stay young

There are constants like gravity, heartbreak and shame,
you can never out-run them, they're part of your name
Like lessons you learn from a past you can't change

Stay young, stay young

For a lifetime of paying dues and ruthless reviews,
yeah it's hard not to end up a cynic
When everyone's too scared to walk in your shoes
but can work up the nerve to be critics

Oh, can you still remember your very first kiss
or the future you hoped for when we were still kids?

Stay young, stay young - No, don't lose you heart 
Don't lose your soul
Don't give up control

It's the business end of a loaded gun
Facing tomorrows of black, useless lungs with nothing but lies left on tips of our tongues 

Stay young, stay young!

Oh can you still remember your very first kiss
or the future you hoped for when we were still kids
trying to keep up our innocence in this fucked up world?
 
Stay young, stay young, stay young, stay young, stay young

 Nothing to lose is a path that you choose
And it feels just right at the time
Then one day you awake with a fear you can't shake
You're an actor forgetting your lines

---

Ini adalah salah satu lagu jaman-jamannya saya masih alay-emo, tahun 2007 kalau nggak salah. Waktu itu suka karena emang lagi suka musik macam ini. Sekarang tambah suka karena ada unsur nostalgianya dan karena liriknya.

Stay young - tetaplah muda.

Apanya yang tetap muda? Jiwanya, saya rasa. Lagu ini berkisah tentang seorang dewasa yang sudah terbiasa dengan kejamnya dunia, beratnya menjalani hal-hal buruk yang ia alami, atau malah merasa kosong dengan rutinitas yang lama-lama menyesakkan, sehingga ia lupa akan semangat yang ia miliki dulu ketika ia masih muda yang baru saja akan mengawali petualangannya di dunia. Nah, si penyanyinya ini mengingatkan seseorang tersebut (pendengarnya) untuk tetap memiliki hati, kendali akan hidupnya, dan jiwa muda untuk menghadapi dunia.

Lirik favorit :

There are constants like gravity, heartbreak and shame,
you can never out-run them, they're part of your name like lessons you learn from a past you can't change
Stay young, stay young!

Yang Bahasa nya :

Ada hal konstan seperti gravitasi, patah hati dan rasa malu,
kamu tidak bisa melarikan diri dari mereka,
Mereka adalah bagian dari namamu, seperti petuah yang kamu pelajari dari masa lalu yang tidak bisa kamu ubah
Tetaplah muda, tetaplah muda!

Band yang menyanyikan lagu ini namanya Strata, genre nya alternative rock. Sayangnya mereka sekarang sudah bubar dan nampaknya lagu ini adalah lagu terakhir yang mereka rilis. Kebetulan waktu itu saya lagi seneng lagu beginian, jadi sampe deh ke telinga saya.

Lagu ini nggak termasuk 50 lagu favorit saya kayaknya, tapi saya suka kesan dari lagu ini dan kebetulan (lagi) tadi pas nyalain mp3 secara acak lagu ini muncul jadi ya udah deh, saya nulis lagu ini juga. Sekalian untuk mengingatkan diri sendiri bahwa saya masih muda, memiliki hati, dan memiliki kendali atas hidup saya. Biar semangat gitu. Osh! 

Ngomong-ngomong, saya suka deh nulis beginian hehehe. Mungkin saya akan lebih banyak nulis tentang lagu-lagu yang saya suka dan kesan terhadapnya. Sebenarnya ide pertama nulis kayak gini adalah buat ngebahas albumnya Hozier, tapi karena jadinya panjang banget eh sampe sekarang belum rampung. Besok lagunya Hozier saya bahas satu persatu aja deh.

Oke, selamat malam minggu! Have a nice weekend and stay young! :)

Tetaplah Muda

by on July 04, 2015
Strata - Stay Young   Nothing to lose is a path you can choose and it feels just right at the time Then one day you awake with a ...
Can't write much. Have to give more attention to my lovely-one-of-a-kind-cynical-b*tch : THE final assignment to get my undergraduate degree. Her name is skripsi. Aku namain folder di komputer sebagai JALAN MENUJU BAHAGIA (  ' w ')9 

So.

Here's something funny-but-totally-true that I make to keep you entertained.

  
Perasaan saat mau nggarap skripsi :




Waktu nggarap skripsi :




Bye~! (  ' w ')9



Halo, orang-orang baik! Iya, aku bicara sama kamu. Kamu yang beda dari aku dan juga kamu yang sama kayak aku.

Aku nggak membencimu, oke? Just so you know. Aku turut bahagia karena kamu bahagia. Bahagia itu menular kalau kita peduli sama orang yang berbahagia dan aku peduli sama kamu.

Aku berada dalam posisi yang aneh sekarang. Sebagai orang yang belajar psikologi dan sebagai seorang muslim, aku adalah kedua hal tersebut yang nggak bisa dengan mudah dipisahkan. Rasanya lebih mudah kalau aku berdiri di salah satu pihak, but you know what? I can do both.

Can't I?

It's more like 'hate the sins, not the sinners' situation, I guess? And your sin is not my business. It's yours and God's. Itu juga kalau kita sama-sama memandang perilaku tersebut adalah dosa, karena kamu beda dari aku, aku nggak yakin pikiran kita bakal sama. Itu juga kalau kamu percaya Tuhan. Kalau nggak percaya pun, itu juga bukan urusanku. Hubunganmu apa sama Tuhan, itu semua urusan pribadimu.

Kita sudah dewasa, kan? Kita bisa cari tahu. Kita bisa meinginterpretasikan sesuatu dari berbagai macam sumber. Kita bisa memilih dan pilihan yang akan selalu ada adalah menjalani atau mengingkari. Apapun caranya, apapun bentuknya. Nggak ada jawaban yang sama. Eh mungkin ada ding. Tapi yang beda lebih banyak kayaknya.

Hey, ini hidup mu kan? Kamu yang paling tahu. Aku aja yang sok tahu kalau kamu paling tahu. Tapi aku rasa emang kamu yang paling tahu tentang hidupmu sendiri sih, orang kamu yang ngejalanin juga kan. Jadi. Ya. Kamu pasti tahu.

Aku sok bijak ya? Hahahaha. Ini cuma penampakannya aja aku rasa. Cuma sebagian dari aku yang aku pilih untuk aku tunjukkan ke kamu.

Aku pun adalah seorang pendosa. On some level, we're not that different. *berpelukan*

Aku ngomongnya muter-muter ya? Hahahaha. Maaf deh. Ya gimana lagi, emang ini sih yang ada di kepalaku sekarang.

Stay good to others, okay? Stay nice and harmless, even with your own self, okay? I'll try my best to do the same and it's nice to know that I'm not alone.

Hey. You're not alone. I'm here if you want to talk :)

Pelangi Pagi Tadi

by on July 01, 2015
Halo, orang-orang baik! Iya, aku bicara sama kamu. Kamu yang beda dari aku dan juga kamu yang sama kayak aku. Aku nggak memb...


Switchfoot - Only Hope
 
There's a song that's inside of my soul
It's the one that I've tried to write over and over again
I'm awake and in the infinite cold
But You sing to me over and over and
Over again

So I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

Sing to me of the song of the stars of Your galaxy
Dancing and laughing and laughing again
When it feels like my dreams are so far
Sing to me of the plans that You have
For me over again
 
And I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

I give You my apathy
I'm giving You all of me
I want Your symphony
Singing in all that I am
At the top of my lungs I'm giving it back

So I lay my head back down
And I lift my hands
And pray to be only Yours
I pray to be only Yours
I know now You're my only hope

---

Lagu ini adalah salah satu lagu andalan yang bisa membuat perasaan saya lebih tenang. Ketika dilanda perasan yang campur aduk : sedih, panik, merasa gagal, marah pada diri sendiri, dan menyesal jadi satu, sering kali saya menangis sendirian di kamar, di atas kasur, dengan suara yang saya redam sebisa mungkin. Manusia memang butuh menangis once in a while, menangis membantu kita untuk merasa lega. Saya tidak malu untuk menangis. Selama saya sendirian.

Setelah beberapa saat menangis dan meraung-raung tanpa suara karena sakit yang terasa di dada, ada keinginan untuk menenangkan diri. Atau ya sebenarnya sudah merasa lebih tenang setelah itu. Saya mencari lagu ini dan mendengarkannya dengan seksama.

Saya tipe penyuka lirik lagu. Kalau musiknya udah bagus, lagunya akan 1000 kali lipat lebih bagus jika liriknya juga bagus. Lagu Only Hope dari Switchfoot ini adalah lagu yang musik dan liriknya pas banget di saya. Kalau kata orang, ngena. Mak jleb.

Lirik lagu ini bercerita tentang hubungan manusia dengan Tuhan, di mana Tuhan selalu berada di dalam dirinya, menjadi bagian dari hidup dan dirinya. Saat berada di dalam situasi yang dingin, menyesakkan, Tuhan selalu berada di sana dan tidak pernah beranjak, dan berdoa adalah cara untuk berkomunikasi dengan-Nya. Saat rasanya nggak bisa apa-apa dan hanya bisa berharap kepada Tuhan, selama kita percaya, Tuhan selalu di sana.

Ini lirik favorit saya :

When it feels like my dreams are so far        
Sing to me of the plans that You have for me over again                                    

Yang kira-kira artinya :

Saat mimpi-mimpiku terasa sangat jauh
Nyanyikan kepadaku rencana yang Kau punya untukku, lagi dan lagi

Cocok lah sama yang lagi kacau pikiran lalu berpasrah. Hehehe

Kalau dengerin lagu ini, saya sarankan pakai headphone atau headset, biar musiknya terdengar lebih rinci. Alunan petikan gitar dan musik perkusi lainnya bisa dicermati lebih jelas dari awal. Alat musik geseknya, semacam violin dan bass dan teman-temannya itu bakal lebih terdengar lebih jelas. Ada alunan piano juga di sini, tapi nggak dominan, nggak kayak Only Hope versinya Mandy Moore. Coba sesekali denger lagu ini tanpa memperdulikan liriknya, dengerin musik yang jadi latar. Musiknya damai~

Oh ya, bedanya versi Switchfoot sama Mandy Moore ada di musiknya, sama-sama bagus sih menurut saya, cuma saya lebih suka versi Switchfoot. Ada liriknya yang berbeda juga, kalau di versinya Mandy Moore, lirik "I give you my apathy" jadi "I give you my destiny".

Ini lagu tahun 1999. Pertama kali denger mungkin waktu saya SD, versinya Mandy Moore, suka sama lagu ini dari SMP, terus jadi suka banget sama lagu ini karena denger versinya Switchfoot waktu SMA. Sampe sekarang.

Pernah denger lagu ini kan? Lagu ini terkenal banget karena jadi soundtracknya film A Walk To Remember, film yang diangkat dari novelnya Nicholas Sparks, dibintangi oleh Mandy Moore. Saya sih belum pernah nonton filmnya secara lengkap, pasti cuma separo-separo itu aja kalau diputer di tv. Kapan-kapan download ah.

Gimana? Suka juga kah kamu sama lagu ini?

Ini lagu yang selalu bisa bikin aku tenang, apa kamu ada daftar lagu yang efeknya sama? Kasih tahu di komentar ya, siapa tahu aku juga akan suka lagu yang kamu suka :)
Malam ini saya memakai celana piyama berwarna hijau garis-garis dan kaos Universitas Mercu Buana yang entah saya dapat dari mana. Di depan laptop, menggunakan headphone, menyetel serial tv yang tadi pagi saya unduh, My Mad Fat Diary season 3 episode 1.
Am I excited?


I-F*CKING-AM!


Eh. Maybe I shouldn't watch it in ramadhan. But. Can't help it.

Priscilla Ahn - Remember How I Broke Your Heart
 
It was a grey sky on a Monday
There was nothing more I could say so I called you from Ohio in a parking lot of a motel
I remember how you greeted me like you knew we were not meant to be on this phone call after two years of the fighting, of the mad tears

Remember how I broke your heart?

After all that we've been through, all the damages I bestowed on you,
all the jealousies you engraved in me
The end was near, it had to be
So I called you from Ohio in a parking lot of a motel to say nothing and yet everything
I remember I was trembling

Remember how I broke your heart?

Remember how I broke your heart?
 
Now I'm drinking to forget you, spending money, got a tattoo
Stayed a weekend up in Oregon, bought a plane ride to an island
But I stopped first in Toronto, met a man who almost let me go
Four years later he married me
I am happier than I dreamed I'd be

So you see I had to let you go in a phone call from Ohio filled with silence and apologies
Still I loved you as you loved me

Remember how I broke your heart?

----

Waktu saya nyetel lagu ini, kakak perempuan saya bilang, "Kok lagunya kayak sekarat gini sih?"

"...."

"...."

"Hati ini sedang sekarat, Mbak."

Nelongso

by on June 26, 2015
Priscilla Ahn - Remember How I Broke Your Heart   It was a grey sky on a Monday There was nothing more I could say so I called y...

Seandainya aku adalah Pinokio. Oke, mungkin aku akan membenci hidungku yang memanjang setiap kali aku berbohong karena tampilanku nggak akan elok, tapi setidaknya aku jadi berhati-hati saat mengatakan sesuatu. Setidaknya aku langsung mendapatkan ganjaran setiap kali aku berdusta sehingga aku lebih menghindarinya. Sama seperti kata 'janji' yang aku ucapkan tapi tidak aku tepati. Sama kan? Intinya berbohong.

Apapun, sebenarnya. Entah hidung memanjang seperti Pinokio, kepala yang tiba-tiba pusing, dengingan di telinga, pipi yang tiba-tiba gatal, atau tangis tiba-tiba yang tak terkendali.
 
Atau perasaan bersalah.

When you're so good at lying so that you don't even realize that you're only lying to yourself. You fool yourself, not others. And you feel only nothing because you've done it so many damned time before.
 
And you're just there, existing, somewhere on earth, with nothing to believe in and begging to God, screaming without voices, you want to feel guilty once again, you want to stop.

I wish I could stop.

I want to stop.
Tuhan mendengar doa kita, kalau kita percaya. Semoga Dia mengabulkannya pula.
Kalau kita bicara tentang keindahan, jawabnya selalu relatif. Itu masalah selera dan selera tidak bisa diperdebatkan. Man, itu satu-satunya hal yang saya ingat dari kelas Filsafat.



Di serial tv Orange is The New Black season 3, ada karakter baru yang cukup menonjol. Namanya Stella, diperankan oleh Ruby Rose. Ruby Rose ini adalah model dan aktor wanita asal Australia. Lihat video di bawah ini untuk tahu gimana penampakan Ruby Rose. Atau googling aja yang lebih gampang hehehe 


Menurut dashboard akun Tumblr saya, ada banyak cewek yang bilang mereka gay for Ruby Rose. Ada pula cowok gay yang mengaku tertarik sama Ruby Rose. Apa berarti mereka jadi straight? Eh, ini ada istilahnya. Kalau merasa tertarik secara seksual ke orang lain tanpa pandang jenis kelamin atau identitas gender, namanya pansexual. Itu kalau beneran ya, usahakan jangan menggunakan istilah sebagai bahan bercandaan. Kapan-kapan deh saya tulis tentang gender dan lain-lainnya.

Kembali lagi ke Ruby Rose.  I mean. Well. I can't blame them for saying such things, she's attractive.  
 
Itu menurut saya lho. Entah karena wajahnya yang emang cakep, atau gaya dandanannya, atau tatonya, atau kepercayaan diri yang terpancar dari auranya. She's attractive. AF. Walau saya nggak sampai having girl crush ke dia. Saya akui dia menarik.

Btw pada tahu AF itu apaan kan?

Anyway.

Saya masih lebih suka Natalie Dormer sih. Gara-gara dia nongol di video music nya Hozier yang Someone New. Saya suka penampilannya dia di sini, dandanannya dan juga aktingnya.

Girl crush!!

Oh iya, saya straight dan insyaallah bakal tetap straight seumur hidup. Menurut saya nggak ada salahnya sesama cewek ngatain satu sama lain bahwa mereka cantik atau cakep. Menarik hati. Membuai imajinasi.

Hussh. 

Hahahahahaha

Maaf ya, saya nulis campur-campur pake Bahasa Indonesia baku, nggak baku, dan Bahasa Inggris. But it's more like sorry-not-sorry, because this is my personal blog and I do what I want.

So.

Yeah.

Serial TV yang lagi saya tonton adalah Orange is The New Black (OITNB). Awalnya saya penasaran karena beberapa kali menemukan OITNB disebut-sebut di dunia maya, entah itu waktu saya youtube-an Conan O'Brien Show, atau di gif yang beredar di tumblr, atau malah disebut di serial tv lain. Saya baru nonton dari tahun lalu dan tahun ini udah tayang season ketiga. Kamu bisa lihat lebih lengkapnya di sini.

Tokoh utama dari serial ini adalah Piper Chapman, wanita berumur 30-an awal yang masuk penjara gara-gara dulu pernah membantu menyelundupkan uang hasil perdagangan narkoba yang dilakukan sama mantan pacarnya...yang juga cewek. Heads up aja sih, di serial ini banyak adegan lesbian love making jadi kalau nggak nyaman sama hal tersebut mungkin lebih baik nggak nonton. Atau tetep nonton, tapi pas bagian itu di-fast forward atau tutup mata dan di-mute bentar hahahaha.

Kalau kamu suka drama komedi dengan karakter wanita yang kuat, mungkin kamu bakal suka OITNB. Banyak karakter dengan berbagai latar belakang diperankan dengan apik oleh aktor-aktornya. Cerita-ceritanya menghibur, ada yang sedih, ada yang lucu, ada yang bikin terharu, ada yang konyol banget hanya karena gosip tentang ayam yang berkeliaran di lapangan penjara semua tahanan 'berperang' habis-habisan memperebutkan ayam yang bahkan belum diketahui pasti ada atau enggak.

Di serial ini tahanan-tahanan dan sipir-sipir penjara Litchfield punya ceritanya masing-masing. Adegan-adegan flashback memberi tahu penonton tentang alasan tahanan masuk penjara atau kejadian-kejadian di masa lalu mereka yang berhubungan dengan pandangan atau kepribadian mereka saat menghadapi kejadian di masa sekarang. Adegan-adegan flashback tersebutlah yang membuat penonton lebih memahami jalan pikiran karakter dan hal itu membuat perilaku karakter di saat sekarang menjadi lebih masuk akal.

---

Saat kita bertemu dengan orang yang berbeda dengan kita, kadang kita sudah memberi label-label dipikiran kita tentangnya tanpa sadar. Kadang kita juga nggak peduli kenapa orang-orang tersebut punya kesan pertama seperti itu, padahal belum tentu waktu kita ketemu sama dia di lain hari dia akan punya karakteristik yang sama. Kita cuma bisa bilang, "Wah, orangnya rese, malesin," dan udah, hari-hari berjalan seperti biasa sampai kenal lebih lama lalu muncul pikiran, "Ternyata orangnya asik juga ya"

Sebagian orang menampilkan 100% bagian dirinya yang terbaik setiap saat dan sebagian yang lain tidak. Setiap orang juga punya hari-hari buruk yang mereka lalui yang membuat mereka nggak 100%, bisa malah minus (-) 20% gara-gara dia lagi bete. Jadi kalau kita ketemu di saat-saat seperti itu salah siapa? Bukan salah siapa-siapa sih.

Itu baru kesan pertama. Belum tentang cerita hidup orang-orang yang kita nggak tahu sama sekali walaupun sudah kenal bertahun-tahun lamanya. Semua orang punya cerita yang nggak bisa dilihat dari sekedar pertemuan pertama atau bahkan tahun pertama bersama. Klise ya?


Pagi.

Hujan. Dingin. Bayangan. Pelukan.

Lalu tersenyum.

Mendekat. Menghangat. Kecupan. Kecupan. Senyum simpul. Kecupan.

Lalu terbangun.


Moooorning

by on June 20, 2015
Pagi. Hujan. Dingin. Bayangan. Pelukan. Lalu tersenyum. Mendekat. Menghangat. Kecupan. Kecupan. Senyum simpul. Kecupan. Lalu te...
No, this post is not about Milo Ventimiglia even though I really really want it to be hahaha


It feels surreal.

Dia di depanku, duduk dengan merapatkan kakinya, kedinginan. Aku tidak tahu pasti apa yang benar dan baik untuk dikatakan, tapi aku tidak bisa menahan senyumku. Aku bahkan melepaskan beberapa tawa kecil dan menggelengkan kepala. Bukan, aku bukan menertawai kisahnya. Hanya saja, aku masih belum bisa percaya.

Apa ini benar-benar terjadi? Kepadanya?

Dan dia memilihku untuk bercerita?

Aku merasa menjadi salah satu tokoh novel teenlit yang dulu sering aku baca. Fiktif, tapi bisa dibayangkan secara nyata. Seperti di antara dua dunia yang melebur dan aku berada di lapisan-lapisan warna-warni dan abu-abu yang kabur. Rasanya aneh dan lucu. Aku tidak bisa memutuskan apakah sendu atau senang yang mengisi dadaku. Rasanya kosong namun juga terasa meluap-luap. Membingungkan. Menggelitik.

Hey hey, ini bukan tentang aku.

Aku kembali menatapnya. Caranya bercerita sekarang lebih bebas, seperti dia yang biasanya, selalu ceria. Apa benar dia selalu ceria? Aku mengingat-ingat saat-saat kami bercakap. Iya, benar kok. Dia selalu ceria. Dia seperti buku yang terbuka, mudah dibaca. Tapi setelah mendengar apa yang ia katakan, aku kembali berpikir. Manusia menunjukkan sisi dari dirinya ke manusia lain sesuai seperti apa yang ia ingin tunjukkan. Apapun yang tidak ingin ia tunjukkan akan tersimpan rapat-rapat dan rapi di suatu tempat di dalam sana.

Aku menghela napas. Aku tersenyum. Ugh. Kenapa aku tidak bisa berhenti tersenyum?

Aku kembali mengenalnya. Aku tahu beberapa hal tentang dia sebelumnya, seperti aku tahu setiap kali kami bertemu selalu muncul perasaan ringan yang menjalar di tubuhku. Dia adalah seorang teman yang bisa membuatmu lupa tentang hal-hal sialan yang kamu alami sepanjang hari hanya dengan lima menit bertemu dengannya. Selalu ada tawa yang dipicu olehnya, yang lalu mengusir dan atau menyertai rutukan-rutukan yang kamu tujukan kepada dunia. Dia orang baik. Dia orang yang menyenangkan. Apapun yang telah dan akan ia katakan kepadaku tidak akan pernah mengubah fakta itu.

Dia bersandar di kursinya.

Binar-kah yang aku lihat di matanya atau aku hanya berhalusinasi? 

Aku bersandar di kursiku.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di seberang kursinya. Walau beberapa kali aku ingin melompat melewati meja dan memeluknya, tapi itu tidak aku lakukan. Habisnya, aku takut ia tidak nyaman aku sentuh dan aku tidak bisa mengatakan "Hey, apa kamu mau aku peluk?" tanpa terlihat creepy dan sok imut. Jadi. Ya. Tidak ada pelukan malam itu.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di seberang kursinya. Aku selalu ingin membuatnya merasakan apa yang aku rasakan ketika kami bertukar cerita dan tawa, tapi karena dia terlihat selalu ceria, aku tidak tahu bagaimana membuatnya lebih ceria lagi.

Aku bersyukur bahwa akulah yang berada di sebarang kursinya. Karena kali ini, walaupun hanya sedikit, akulah yang membuat perasaannya lebih ringan.


Al's First Morning

     Sh*t!

    Langkah Al terhenti sembari mengutuk dalam hati. Baru saja ia melihat Toni memasuki kelas di ujung timur lorong. XI IPS 2. Itu yang tertulis di papan kecil yang menggantung di atas pintu ruang itu. Itu pula yang tercantum di rapor Al semester lalu.

    Jantung Al berdebar kencang. Bayangan tentang satu kelas bersama Toni di dua tahun kedepan membuat ia panik. Sudah setahun lamanya dia berhasil menghindari teman les semasa SMP nya itu. Tidak bertatap muka, tidak saling bicara, walau seringkali Al mencuri pandang saat Toni tidak melihat.

    Cukup mudah menghindari Toni saat mereka duduk di kelas yang berbeda. Tapi kalau sekelas? Bagaimana kalau nanti mereka berada di tim piket yang sama? Bagaimana kalau misalnya ada tugas kelompok dan mereka jadi satu kelompok?  Bagaimana kalau Al lagi-lagi menjadi bendahara kelas dan harus benar-benar berbicara langsung ke Toni untuk menagih uang kas setiap minggu?

    Al meraba jilbabnya di bagian dahi, turun ke rahang, lalu ke bros berwarna perak di ujung lehernya, kebiasaan yang tumbuh sejak ia berumur 13 tahun. 

    Tarik napas.
     
    Al menarik napas dalam-dalam dan menutup matanya. 
    
    Hembuskan.

    Saat Al membuka matanya, ia kembali merasakan sensasi jantung terjatuh ke dalam perutnya. Toni sedang berjalan di lorong menuju arahnya, masih membawa ranselnya, masih dengan rambut yang tampak setengah basah, masih dengan langkah yang seolah-olah ia menguasai lorong menguasai seluruh penjuru sekolah, masih dengan tatapan 'aku-tahu-aku-keren-tapi-biasa-aja-dong' yang Al sadari Toni selalu memilikiknya setelah melewati gadis-gadis di sekolah itu.

    Cih. Sok banget. 

    Lalu keajaiban terjadi. Toni berbelok masuk ke ruang kelas kedua dari ujung timur lorong.

    Al masih terpaku. Ia menunggu sebentar untuk memastikan bahwa kali ini Toni benar-benar masuk ke ruang kelas itu untuk meletakkan ransel di atas kursinya, lalu duduk-duduk bersama murid-murid lelaki lain di suatu pojok, dan mengobrol tentang sepak bola, desain Ferrari terbaru, atau pikiran mesum masing-masing.

    Setelah beberapa menit menunggu, Toni tidak muncul lagi. Al bernapas lega. Toni tidak sekelas dengannya. Tidak ada yang perlu dikawatirkan. Dalam hati Al terkikih. Ia menertawakan diri sendiri yang begitu bodohnya, begitu mudahnya bereaksi terhadap hal sepele. Ia pun kembali melangkah. 

Hampir saja.

Hampir.

***

Cici's First Morning

    Dengan langkah terseok, Cici memasuki gerbang SMA nya. Gilang baru saja berlalu menuju SMA nya yang tidak jauh dari situ dan Cici sudah merindukannya. Ada sesuatu di Gilang yang bisa membuatnya merasa lebih baik. Ada sesuatu di Gilang yang membuatnya bisa melupakan masalah hidupnya yang melelahkan. Lalu saat Gilang tidak bersamanya, Cici kembali ingat.
    
    Masih terngiang kalimat Ibunya dua minggu yang lalu. Masih terbayang jelas merah padamnya wajah yang tirus itu. Masih terasa nyeri pula lengan kanannya maupun kiri, di beberapa titik tertentu.

     "MAU JADI APA??!" teriak Ibunya waktu itu.

    Cici tidak ingat apa yang memantik pertengkaran mereka saat itu. Mungkin karena Cici sering pulang malam. Mungkin karena bungkus rokok yang Cici taruh di laci meja ditemukan Ibunya. Mungkin karena nilai Cici terus menurun. Mungkin karena rok yang sering Cici pakai terlalu pendek. Mungkin karena Cici selalu menjawab ketika dimarahi. Terlalu banyak alasan mereka bertengkar. Terlalu sering terjadi.

    Cici menaiki tangga menuju ruang kelas barunya. Ia bersyukur ditempatkan di kelas XI IPS 2. Setidaknya banyak teman-temannya yang berada di kelas itu. Dengar-dengar, anak-anak yang memiliki reputasi nakal di mata guru ditempatkan di sana dan kebetulan Cici berteman baik dengan anak-anak 'nakal' tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah laki-laki, Cici senang berteman dengan laki-laki. Laki-laki jarang menanyakan hal-hal yang tidak penting. Laki-laki tidak cerewet.

    Beberapa murid sudah mengisi kursi-kursi di dalam ruang itu. Beruntung tempat favorit Cici belum terisi. Cici segera meletakkan tasnya di kursi paling pinggir, dekat dengan tembok, baris ketiga dari depan.

    "Lho, Ci, nggak masuk kelas IPA?"

    Cici menoleh. Dilihatnya Esa, salah satu cewek pintar dan populer di sekolah, berdiri di belakangnya. Cici satu kelas dengan Esa di kelas X dan beberapa kali mereka mengobrol basa-basi tentang pe-er atau apapun. Esa orang yang ramah, ia disukai oleh semua orang, baik murid, guru, maupun satpam atau petugas kantin sekalipun. Ya, walau tentu saja ada beberapa murid yang hobi bergosip di belakang punggungnya.

    "Kamu sendiri nggak masuk IPA?" tanya Cici balik, tidak nyaman menjawab pertanyaan Esa dengan jujur.

    "Enggak, aku pengen kuliah di Hubungan Internasional", jawab Esa dengan senyumnya yang selalu terlihat tulus. "Btw, kamu udah janjian duduk bareng siapa? Aku duduk bareng kamu ya!"

    Cici tertegun. Ia berencana duduk dengan teman laki-lakinya, seperti saat dia kelas X. Saat dia berniat menolak, ada yang terbersit di pikirannya. Mungkin Esa bisa membantu Cici untuk mendapat nilai yang lebih bagus sehingga Cici dapat menunjukkan kepada Ibunya bahwa di kelas IPS dia bisa berprestasi.  

    "Oke," jawab Cici singkat.

    Cici duduk di kursinya, selagi Esa meletakkan tas di kursi sebelahnya dan berkata bahwa dia harus ke ruang BK untuk melapor bahwa ia resmi memutuskan untuk pindah kelas. Sesaat setelah melihat Esa keluar dari kelas, Cici menyilangkan tangannya di atas meja dan meletakkan kepala di atas tangannya. Wajahnya menghadap ke tembok. Lalu ia memejamkan matanya.

    Jadi apa saja, asal bukan Ibu.


-----------------------------------------------------------------------------------------




Halo!
Mohon maaf dengan sangat, aku belum ngelanjutin cerita Bumi 2245 karena....susah nulis science fiction. Hiks. Pikiranku macet. Bingung mau dibawa ke mana ceritanya dan bagaimana. Jadi. Yah. Stop dulu deh. Kalau udah ada insight aku post di sini.

Cerita Cigarettes, Sex, and Alcohol ini insyaallah akan aku perbarui setiap seminggu-dua minggu sekali (niatnya). Judulnya kalau ke-sangar-en bilang ya hahahaha.
Akan ada empat karakter utama, Al, Esa, Cici, dan Enriqueta. Ceritanya tentang problematika cewek-cewek remaja/dewasa awal gitu. Diawali saat mereka SMA di beberapa tulisan awal, nanti terus lanjut di bangku kuliah.
Nanti akan ada konten dewasanya, dari judulnya udah kelihatan kan ya.... Sebenarnya agak ragu juga mau nulis ini, tapi kok kepengen nulis hahaha. Semoga saja saya tetap berani nge-post tulisan ini di sini.
Gambarnya aku ambil dari sini,terus aku urek-urek pake photoshop.
Mohon masukannya ya teman-teman!
;D
Call me delusional, but have you ever felt that the music speaks to you? Well, yes, it speaks to you and to other millions people who listens to it, what I mean is, it does speak to you because it affects you. It makes you feel something that you didn't feel it before, it makes you think, it changes your state of mood, it gives you courage to do something, it tells you to live. Have you ever?
 


August Rush - Main Title
(Mark Mancina)
 
Sometimes the world tries to knock it out of you
But I believe in music the way that some people believe in fairy tales

I like to imagine that what I hear came from my mother and father

Maybe the notes I hear are the same ones they heard the night they met
Maybe that’s how they found each other
Maybe that’s how they’ll find me

I believe that once upon a time, long ago
They heard the music, and followed it

 ----

I believe you have. If you say you've never felt the feeling that I'm talking about, maybe you just haven't found the right music or maybe you don't like music. But who doesn't like music?

The Magic of Music

by on April 24, 2015
Call me delusional, but have you ever felt that the music speaks to you? Well, yes, it speaks to you and to other millions people who list...