Sugarpot : Pot Isi Gula Untuk Kulit Mulus Tanpa Bulu

Entah dari kapan, rambut-rambut kasar hanya tumbuh di beberapa bagian dari kaki saya. Nggak rata dari lutut sampai mata kaki, tapi menggerombol di bagian lutut, di setengah betis bagian depan, dan sedikit di betis bagian bawah belakang. Bukannya saya pengen rata berbulu semua sih, tapi mbok yo rata nggak berbulu aja hehe.

Di kaki bagian yang lain juga ada rambut yang terlihat, walaupun panjang tapi nggak setebal dan sekasar bulu di bagian 'spesial' tadi. Di tangan juga ada. Kalau yang begitu, saya nggak masalah.

Saat iklan Veet muncul di TV, saya iseng nyobaik produknya. Kalau nggak salah harganya juga murah, waktu saya beli nggak sampai Rp 30.000, - deh. Hasilnya? Cukup memuaskan, kaki saya jadi nggak berbulu. Tapi seminggu kemudian sudah ada bulu yang kelihatan tumbuh lagi. Karena produk ini krim, jadi bulu cuma terpotong di bagian luar saja, nggak sampai tercabut sampai ke akar. Bulu pun jadi kelihatan lebih tebal karena ujung bulu tidak setipis kalau bulu tumbuh dari awal. Artinya, harus rajin pakenya kalau mau mulus sepanjang tahun.

Yang bikin saya jera pake Veet adalah aromanya yang penuh dengan bebauan kimia. Mak seng, gitu. Setelah dioles harus ditunggu selama 10-20 menit, sehingga menyebarlah bau tersebut ke penjuru ruangan...dan susah hilangnya.

Veet yang beredar di Indonesia ada dalam bentuk krim. Kalau kalian lihat di situs aslinya, Veet juga mengeluarkan produk wax berupa gel, strip, ada alat elektronik nya juga, ada yang khusus buat muka, dan lain sebagainya. Mungkin aja baunya nggak separah Veet yang saya pakai dulu.

Duh, judulnya apa, malah ngebahas apa. Saya di sini mau sharing tentang Sugarpot yang saya beli kemarin sebelum lebaran.

Ini penampakannya.

Nama :
Sugarpot, varian Matcha (semacam teh hijau)

Harga : Rp 80.000,-

Yang kita dapat :
1 pot Sugarpot
1 manual pemakaian
12 strip kain-kertas, kayak kertas-kain-tisu gitu
2 spatula

Saya beli ini secara online di VNS shop. Sebenarnya udah ada online shop di Jogja yang jualan ini, tapi karena saya mau sekalian beli barang lain, saya belinya di sana. Yang jual ramah lhoh, saya suka pedagang online yang begini. Hehehe



Teksturnya lengket seperti karamel. Jadi tergoda pengen ndulit hehehe. Boleh lho, didulit terus diicip, karena bahannya alami, nggak pake bahan kimia.

Nggak perlu dihangatkan, sudah bisa langsung dipakai. TAPI. Tapi saya rekomendasikan untuk selalu menghangatkan Sugarpot sebelum dipakai karena teksturnya akan terasa lebih nyaman. Lebih smooth gitu, lebih encer, lebih mudah merata dan pakenya bakal lebih hemat pula.

Cara menghangatkannya bisa pakai microwave selama 10-15 detik atau direndam separuh di air panas/hangat. Jangan terlalu panas, nanti kulitnya bisa terbakar. Jangan lupa juga, tutupnya dibuka dulu saat dihangatkan.

Saya menghangatkannya pake mirowave. Setelah itu saya aduk sebentar dan tara....


Pastikan bagian badan yang akan di-sugaring kering. Lalu oleskan deh ke tempat yang dinginkan. Pasang kainnya, tekan-tekan selama 10 detik atau lebih, dan....cabut! Cabut kainnya secara cepat!


Foto di atas adalah hasil percobaan pertama saya. Karena saya takut sakit, jadi saya nyoba di bagian kecil betis saya. Lihat tuh rambutnya, kecabut sampai akar lho! Sebenarnya ada foto yang kelihatan akarnya gitu, tapi kemarin nggak keikut di-copy -___-

Yang paling penting...nggak sakit! Rasanya cuma kayak kegaruk aja. Bagi saya sih nggak sakit sama sekali :D

Setelah selesai sugaring, rendam kain-kain tersebut di dalam air panas selama beberapa menit. Setelah air nya nggak terlalu panas untuk kita sentuh, kucek aja kainnya menjadi bersih.

Kalau saya, bilas lagi dengan air hangat untuk memastikan nggak ada sugar  yang tertinggal di kain. Setelah itu keringkan dengan dijemur.

Karena saya sugaring bareng kakak, kainnya harus langsung saya cuci dan keringkan agar bisa dipakai paling nggak beberapa jam kemudian. Nah, biar cepat kering, kainnya saya susun di handuk dan handuknya saya linting agar air dalam kain menyerap ke handuk.


Tekan-tekan handuk selama beberapa saat. Lalu buka dan jemur sebentar. Setelah yakin udah kering, baru digunakan lagi.

Kalau saya, karena saya makenya sore jadi udah nggak ada sinar matahari, saya susun kain tersebut di atas kertas bersih. Mungkin waktu itu 30-60 menit udah kering.

What's so good about it :
Bahan alami
Nggak sakit
Wanginya enak, manis
Hemat, asal pinter makenya
Nggak bikin saya iritasi
Awet selama 1 tahun

What's not so good :
Awalnya terasa agak mahal
Kalau kulitmu sensitif, mungkin akan jadi kemerahan. Tapi nggak apa sih, biasanya sehari udah nyaman lagi
Belinya kudu online atau pas lagi ada event bazar
Spatulanya cuma kayak sendok eskrim hehe
Rempong sendiri. Tapi asik kok rempong nya hahaha

Beli lagi?
Iya! Kalau sudah habis dan lagi butuh, saya akan beli lagi :D

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Gimana, review pertama saya di bidang kecantikan? Hehe.

Saya suka googling dulu ketika mau beli suatu barang. Sering banget nemu beauty blogger yang suka sharing tentang produk yang dipakai dan pengalaman mereka. Saya harap posting-an saya juga akan membantu teman-teman.

Mungkin bakal nulis review yang lain lagi.

See you! :)

No comments:

Post a Comment