Kangen Lir

Saya sempat kerja part time di Lir. Mungkin selama 3-4 bulan, saya kurang ingat. Banyak pengalaman yang saya ambil. Selama di sana saya ngerasain seneng, sedih, sebel, tapi seneng lagi hahaha. Setelah beberapa bulan di sana, saya memutuskan untuk menyudahi masa part time saya karena saya mau fokus skripsi.

Tapi kok saya nggak fokus-fokus juga ya. Berarti faktornya ada di saya, bukan di kegiatan saya :v

Anyway, setelah nggak part time di sana lagi, sampai sekarang saya belum pernah ke sana lagi. Beberapa kali mau mampir, tapi ntah pas di jalan malah mampir ke tempat lain atau lupa terus malah langsung balik ke rumah.

Saya kangen Lir. Pekerjaan saya di sana memang hanya menyapu, masak, mencuci piring, bikin minuman, dan buka-tutup toko, sesuai jadwal saya. Tapi saya bisa ya, kangen. Padahal saya bisa aja bersih-bersih dan masak di rumah.

Saya kangen Lir. Suasana di sana nggak ada yang ngeduain. Sepi. Nyenyet. But it's a good type of quiet. Tenang. Bikin ngantuk, kadang-kadang. Tempat mana yang sesepi itu, tapi kamu menikmati kesepian tersebut? Bukan untuk mikir, bukan untuk mengerjakan sesuatu. Tapi untuk relaxing. Untuk menikmati kesunyian yang menyenangkan.
Saya kangen Lir. Coba, cafe mana yang nawarin makanan dan minuman yang terinspirasi dari novel atau cerita? Di Jogja, mungkin cuma Lir.

Aaaaakk saya kangen Lir.

Pertama kalinya saya ke Lir. Sama Kikin. Tahun 2011.

No comments:

Post a Comment