Boys VS Girls

Beberapa waktu belakangan, saya melihat beberapa teman lelaki nge-twit tentang idola mereka. Entah itu support atau komentar dari foto idola tersebut. Tak disangka, laki-laki yang saya kenal bisa fangirling juga. Eh, kalau cowok berarti fanboying dong ya. Ya itu lah, apapun namanya. Yang jelas mereka juga bisa heboh kalau berkomentar tentang idolanya. Bukan, bukan fans sepak bola yang sedang saya bicarakan. Tapi fans nya JKT48.

Menurut saya, secara fisik JKT48 tidak begitu spesial. Cute, memang, tapi bukan wajah seperti artis lainnya yang katakanlah lebih disadari dan dilihatin kalau tampil di publik. Bukan berarti saya bilang wajah mereka nggak menarik, tapi dilihat dari orang-orang yang saya kenal selama hidup saya, banyak juga dari kenalan saya yang wajahnya menarik. Yang saya coba untuk katakan adalah wajah mereka standar. Manis, iya, tapi ya kayak manis nya adik-adik SMA atau mahasiswi baru yang nggak sengaja kita temui di Transjogja.

Dibandingkan dengan cewek-cewek kenalan saya yang suka fangirling artis Korea atau Jepang, mereka heboh sama laki-laki idola mereka yang memang terlihat beda, lebih disadari kalau mereka ada di tengah-tengah khalayak ramai. Lebih menonjol dan unik. Lebih berbeda dari yang biasa kita temui. Karena saya kenal duluan sama cewek-cewek tersebut dan sudah membicarakan fenomena fangirling beberapa kali, maka saya sudah terbiasa. Tapi kalau fanboy yang sampe heboh mengomentari idolanya yang berupa lawan jenis, baru saya temui akhir-akhir ini.

Kalau mau membandingkan, jatuhnya memang kurang adil. JKT48 kan orang Indonesia, hanya ada 1 kalau nggak salah, yang dari Jepang. Sedangkan yang diidolakan oleh kenalan cewek saya adalah artis Korea, yang letaknya nun jauh di sana, dengan budaya berbeda dan tentunya gaya yang jarang bisa ditemui di Indonesia. Walaupun ada, coba tengok apa respon cewek-cewek waktu dulu SMASH pertama kali muncul dengan gaya agak ke-Korea-korea-an. Saya belum pernah kenal sama cewek yang langsung suka sama mereka. Dulu sih kebanyakan orang-orang pada ketawa liat video klipnya. Secara objektif, eksekusi video klip nya memang tidak sebaik boyband Korea, but at least they tried, they've done something what they like.
Dari pengamatan saya, muncul pertanyaan. Adakah perbedaan antara cewek dan cowok ketika mereka mengidolakan seseorang yang merupakan lawan jenis atau kelompok preferensi seksual mereka? (Aku nulisnya begini karena siapa tahu dari pembaca ada yang LGBT) (Penting banget ini) (Yang jelas suka-suka saya ya, yang baca ya tinggal baca saja) (Hahaha)

Apakah itu salah satu manifestasi bahwa cowok-cowok memang lebih realistis? Menyukai apa yang bisa didekati, begitu.

Apakah itu berarti cewek-cewek lebih suka berkhayal? Saya sebagai cewek, meng-iya-kan banget pertanyaan barusan. Hahahaha


Halo, cewek-cewek.
Pernah membayangkan menikahi seseorang? Idola kita mungkin? Pernah membayangkan bagaimana kamu berkenalan dengan idola mu, padahal sangat kecil kemungkinan kalian untuk bertemu? Pernah membayangkan sampai senyum sendiri? Samapi mukamu memerah? Pernah kebawa mimpi? ;) *wink wink*

Tenang saja, kamu tidak sendirian. *bear hug*

Ada apa sih sama otaknya cewek-cewek? Ya, ini termasuk saya juga sih. Kenapa lebih suka sama yang jauh-jauh, padahal yang deket dengan kualitas personal baik ada di dekat kita? Kenapa suka nge-friendzone cowok-cowok tapi tetep berjuang untuk cari pacar? Kenapaaaaaa?? Jawaaaaab!!


:))

No comments:

Post a Comment