Kilat Gila

Kamu pernah, tiba-tiba rasanya ingin berbuat sesuatu yang gila? Seperti di suatu siang, kamu sedang bersenda gurau dengan teman-temanmu dan tiba-tiba kamu ingin mencium salah satu dari mereka? Tidak ada perasaan apapun sebelumnya. Hanya saja, tiba-tiba ketika kalian sedang megobrol, seorang temanmu tanpa sengaja mendekatkan wajahnya ke wajahmu dan seperti petir di siang bolong, di kepalamu terlintas pikiran, “Kayaknya kalau aku cium pipinya bakal seru deh,”.

Ugh. Kameranya lagi nggak tahu ke mana. Pardon my bad doodle.


Kamu nggak tahu apa yang merasukimu waktu itu. Kamu juga sedang tidak jatuh cinta kepada orang tersebut. Kamu memang nyaman berada di dekatnya, tentu, tapi hanya sebatas teman bicara dan teman berbagi tawa. Kamu sama sekali tidak melihat tanda-tanda bahwa kamu ingin menjadi kekasihnya.

Lalu, apa yang membuatmu berpikir seperti itu?

***

Aku punya teori. Aku rasa yang sedang kamu alami adalah tantangan untuk meninggalkan zona nyamanmu menuju zona yang kamu bahkan tidak tahu ada. Resiko mencium pipinya seolah-olah mengundangmu untuk melakukannya. Apa yang kira-kira akan terjadi setelah kamu menciumnya?

Skenario A
                Mukamu memerah. Dia tersentak kaget. Teman-temanmu pun ikut terkejut. Dia melihatmu seolah-olah kamu punya seribu bola mata di dahimu. Seolah kamu gila. Lalu kamu ingin berlari keluar, berteriak, dan memukuli kepalamu sendiri, membuktikan kepada dunia bahwa pikirannya benar. Kamu gila. Lalu kamu tidak pernah mendengar apa pun dari dia lagi.

Skenario B
                Mukamu memerah. Tak disangka, mukanya juga memerah. Teman-teman mu terdiam. Kalian berpandangan grogi. Secara bersamaan kalian membuang tatapan. Lalu kalian pun pulang. Selanjutnya, dia tidak pernah menghubungimu lagi atau membicarakan hal itu dengan mu. Lalu teman-temanmu mulai bergosip di belakangmu, menertawaimu, tidak mempercayai apa yang kamu lakukan, dan menebak apa yang terjadi diantara kalian berdua yang kamu sendiri tidak mengerti.

Skenario C
                Mukamu datar. Walaupun baru saja kamu melakukan hal yang paling gila di hidupmu, kamu tidak merasakan apa-apa. Dia hanya melihatmu sekilas, namun tidak mengatakan apa-apa. Teman- temanmu ternyata tidak ada yang sadar. Lalu semuanya kembali seperti biasa. Seperti apa yang kamu perdebatkan di kepalamu itu tidak berarti apa-apa.


Masih ada skenario D, E, F, G dan seterusnya yang kamu sendiri tidak bisa menyangka apa yang akan terjadi. Salah satu dari kemungkinan skenario adalah kalian berdua tertawa, menyadari kalau saling jatuh cinta, dan bahagia selamanya. Bisa saja, di skenario lain, kalian berdua tertawa tapi hanya kamu yang jatuh cinta. Kamu nggak pernah tahu.

Kamu nggak akan pernah tahu apa yang terjadi sebelum kamu melakukannya. Kamu cuma bisa mereka-reka hal yang tidak akan terjadi, karena kamu terlalu sibuk memperkirakan semuanya sehingga kamu nggak sempat melakukannya.
Lalu kamu pun tidak melakukannya. Kamu hanya menganggap itu sebagai ‘kilat gila’ dan seperti pikiran-pikiran gilamu yang lain, kemu kembali menenggelamkannya dalam-dalam. Berharap kamu tidak akan merasakannya lagi, karena kamu tahu, kamu hanya merasakannya satu kali.

Momen tersebut pun terlewat. Kamu kembali ke zona yang telah kamu kuasai selama ini. Kamu merasa biasa-biasa saja di zona nyamanmu yang biasa-biasa saja.

Tapi ternyata, walau tenggelam beratus-ratus kilometer di bawah laut hati mu sana, kamu masih tahu bahwa itu ada.

Lalu kamu terhantui.

Lalu kejadian itu terbawa mimpi.

Lalu kamu terbangun dengan perasaan yang sama ketika ‘kilat gila’ tersebut menyambarmu.


Nah, apa yang akan kamu lakukan sekarang?

Menuliskannya di blog pribadimu?

No comments:

Post a Comment