Cuma Satu : Semangat

     "Halo.."

      Kamu mendongak dari kertas putih yang sedang kamu gambari. Alismu menaik sesaat saat melihatku masuk dan duduk di depanmu.

       Aku melongok, melihat apa yang sedang kamu gambar. Tapi kamu segera menutupinya. Saat aku sedang membuka bibir untuk memprotes, kamu menjulurkan lidah. Bercanda. Aku tertawa. Kamu tertawa.

      "Hey," katamu setelah berhenti mengerjaiku, "Kamu tahu, untuk sekarang masalahmu hanya satu."

     Aku menghela nafas. Walau begitu, aku masih tersenyum. Aku paham betul maksudmu.

     "Selesaikan ya," katamu sambil mengedipkan sebelah mata.

      Dadaku berdebar-debar, mulai gelisah. Tapi masih kurasakan sudut bibirku membentuk sesimpul senyuman. Aku mengangguk-angguk. Aku kembali merasakan beban itu kembali sekaligus getaran semangat untuk menyelesaikannya.

      "Okay. Let's do this!"

No comments:

Post a Comment